23/02/10

Biografi Jules Vernes


Jules Vernes adalah seorang novelis Perancis (1828-1905) yang pertama kali menerangkan cerita fiksi ilmiah modern. Jules Verne lahir pada 8 Februari 1828 di Nantes. Dia anak tertua dari seorang pengacara provinsi yang kaya. Peristiwa besar masa kecilnya adalah peristiwa pelariannya pada usia 12 tahun. Dia berlayar menjadi pegawai kabin pada seorang nahkoda kapal. Namun kapal tersebut di cegat oleh ayahnya sebelum akhirnya dia diambil dari laut. Jules berkata dia berjanji pada orang tuanya “dimasa depan dia tidak akan melakukan perjalanan kecuali di dalam imaginasinya”

Pada tahun 1847, Jules pergi ke Paris untuk belajar Hukum, meskipun secara pribadi dia juga telah merencanakan suatu karir di bidang sastra.

Karena berhutang pada persahabatan yang dibuatnya dengan Alexandre Dumas, Jules tampil di pertunjukan pertamanya, Broken Straws, yang dibuat pada tahun 1850 yang mendulang beberapa kesuksesan. Pada tahun 1852-1855 dia menjadi sekretaris suatu Theater Paris, yaitu Theatre Lyrique. Dia meneruskan untuk menulis komedi dan operet dan mulai mengkontribusikan cerita pendek pada sebuah majalah popular, Le Musée des familles. Selama perjalanan ke Amiens pada Mei 1856, Jules bertemu dan jatuh hati pada seorang janda, Madame Morel, anak perempuan dari seorang opsir tentara dan dia menikahinya pada Januari tahun berikutnya.

Buku fiksi pertamanya, Five Weeks in a Balloon, mengambil suatu perjalanan melalui udara melintasi Afrika Tengah, yang pada masa itu sebagian besar belum terjelajahi. Buku yang diterbitkan pada Januari 1863 tersebut segera menjadi sukses. Kemudian dia memutuskan untuk mencurahkan dirinya pada bidang menulis. Buku-buku berikutnya pun sukses pada masa itu dan masih termasuk yang terhebat diantara buku-buku yang ditulisnya, seperti : A Journey to the Center of the Earth (1864) yang menggambarkan petualangan sekelompok penjelajah dan peneliti yang menuruni kawah dari suatu gunung berapi Islandia dan menemukan dunia bawah tanah. The Adventures of Captain Hatteras (1866) yang menceritakan suatu ekspedisi ke Kutub Utara. In From the Earth to the Moon (1865) dan sekuelnya Round the Moon (1870).

Pada usia 40 tahun, Jules Verne menulis dua masterpisnya, seperti : Twenty Thousand Leagues under the Sea (1870) terkait perjalanan kapal selam Nautilus yang dibangun dan di komandani seorang Kapten misterius, bernama Nemo. Around the World in Eighty Days (1873) adalah cerita kesuksesan taruhan yang dibuat seorang pria Inggris berpenampilan dingin, Phineas Fogg, dimana karakternya diambil dari sosok ayah Jules Verne, seorang yang maniak pada ketepatan waktu. Adapun novel popular lainnya termasuk The Mysterious Island (1875) dan Michael Strogoff (1876).

Pada tahun 1886 dia menjadi korban perkelahian penembakan yang membuatnya pincang. Bukti pemerkosaan terhadap keponakannya yang menderita akibat serangan penganiayaan seorang maniak, membuatnya cenderung menjadi pemurung. Meskipun dia sukes pada pemilihan Walikota Amiens dua tahun setelahnya, dia menghabiskan hari tuanya dengan mengucilkan diri. Pada tahun 1902 matanya sebagian menjadi buta dan pada tanggal 24 Maret 1905, dia meninggal dunia.
Di bawah ini adalah kumpulan karya Jules Verne, dan ada diantaranya yang sudah di abadikan dalam bentuk layar lebar :

Fiction
• All Around the Moon
• Around the World in Eighty Days
(download disini-in English)
• Dick Sand: A Captain at Fifteen
• Eight Hundred Leagues on the Amazon
• Facing the Flag
• Five Weeks in a Balloon
• From the Earth to the Moon
• Journey to the Center of the Earth (download disini-in English)
• Master of the World
• Michael Strogoff
• Robur the Conqueror
• The Adventures of a Special Correspondent
• The Moon-Voyage
• The Mysterious Island
• The Survivors of the Chancellor
• The Underground City
• Ticket No. 9672
• Twenty Thousand Leagues Under The Seas


Non-Fiction
• Celebrated Travels and Travellers

02/02/10

Topeng Kaca/ Glass Mask

Glass Mask atau Garasu no Kamen alias Topeng Kaca, merupakan serial shojo manga yang cukup terkenal karya Suzue Miuchi, yang mengisahkan kehidupan dan perjuangan aktris dalam dunia akting. Cerita ini sangat menarik dan memikat, sehingga dapat membuat penasaran setiap para pembacanya untuk mengetahui kelanjutan ceritanya.

Hingga kini di Indonesia banyak para pembacanya yang masih menunggu dengan setia kelanjutan akhir ceritanya. Memang penerbitan buku ini cukup lambat, namun Suzue Miuchi sudah berjanji akan mengakhiri ceritanya secepatnya. Jadi kita tinggal menunggu saja.

Untuk menggambarkan kisahnya tersebut, disini akan diperkenalkan sedikit para karakter Topeng Kaca seperti Maya Kitajima, Ayumi Himekawa, Chigusa Tsukikage dan Masumi Hayami.


Maya Kitajima.

Seorang gadis muda dengan pembawaan ceria, polos dan lugu yang memiliki bakat akting alami. Ia hidup berdua dengan ibunya, setelah ayahnya meninggal saat ia masih kecil. Maya menjadi pelayan restoran Cina berdua dengan ibunya. Hingga suatu saat ia bertemu dengan Chigusa Tsukikage seorang mantan aktris besar pada masanya. Chigusa menemukan bakat besar pada diri Maya dan meyakinkan ibunya untuk menyerahkan anaknya agar dapat dia didik menjadi calon aktris besar dan calon penggantinya untuk memerankan karya besar drama ”Bidadari Merah”.

Maya selalu mengalami latihan yang berat dari Chigusa, namun Maya selalu bertahan dan tidak kenal menyerah. Saat Maya berlatih untuk setiap perannya, ia selalu melakukan latihan yang di luar kebiasaan bahkan dianggap aneh oleh pemeran lain. Namun jika sudah di atas panggung Maya selalu berubah menjadi apa yang diperankannya. Akting Maya yang hebat dipanggung, selalu meninggalkan kesan yang kuat bagi para penontonnya bahkan oleh Ayumi Himekawa yang menganggap Maya adalah seorang aktris jenius yang menjadi saingan beratnya di dunia aktris dan bersaing dalam memperoleh peran ”Bidadari Merah”.

Ironisnya, Maya kurang menyadari bakat aktingnya yang memukau tersebut, bahkan dia selalu merasa tidak percaya diri jika bertemu atau berhadapan dengan Ayumi, yang Maya anggap memiliki segalanya: cantik, berbakat, kaya dan orang tua yang terkenal.

Selain itu, Maya memiliki seorang penggemar setia yang selalu mengiriminya buket bunga pada setiap penampilannya, bahkan pada saat dia terpuruk sekalipun. Orang yang tidak diketahui identitasnya ini selalu menyemangatinya tidak hanya dengan mengiriminya bunga, namun juga dengan berbagai hadiah. Penggemarnya dikenal sebagai ”Si Mawar Ungu” yang tidak lain adalah Masumi Hayami, seorang Direktur Daito yang terkenal bergerak di dunia hiburan Jepang. Dilain pihak, Masumi juga ternyata memiliki ambisi untuk merebut hak pementasan ”Bidadari Merah” yang masih dipegang oleh Chigusa Tsukikage. Maya selalu dipanggil ”si Mungil” oleh Masumi yang terkadang memperlakukan Maya seperti anak kecil, mempermainkannya dan selalu bersikap sinis juga kejam hanya untuk menutupi perasaan dan perhatiannya pada Maya.

Ayumi Himekawa


Seorang aktris remaja terkenal yang merupakan saingan berat Maya di dunia akting. Ayumi telah terjun ke dunia akting sejak masih kecil. Ia dikenal akan kecantikan dan bakat aktingnya. Ibunya merupakan aktris terkenal, sedangkan ayahnya seorang sutradara hebat, namun Ayumi tidak pernah menjadi sombong bahkan ia selalu berupaya lebih keras agar orang mengakui kemampuannya bukan karena nama besar kedua orangtuanya. Disamping itu, ia memiliki ambisi besar untuk bisa melampaui ibunya, Utako Himekawa, sebagai seorang aktris.

Ayumi yang selalu mendapat pujian di setiap penampilannya, menganggap Maya adalah saingan yang paling diperhitungkan, apalagi Maya sudah dianggap Chigusa sebagai penerusnya untuk memerankan ”Bidadari Merah”. Ayumi juga mengincar peran ”Bidadari Merah” tersebut sebagai bukti ia bisa melampaui kemampuan ibunya,. Karena ibu Ayumi, Utako Himekawa yang juga merupakan mantan murid Chigusa bahkan tidak memperoleh hak peran tersebut.

Ayumi mencoba berbagai peran yang bertolak belakang dari peran-peran sebelumnya, yang dikenal selalu berperan sebagai wanita muda yang cantik oleh para penggemarnya, sehingga menuai protes. Namun Ayumi tidak perduli, ia bermaksud menunjukkan kemampuan aktingnya pada Chigusa, sehingga mendapat kesempatan yang sama dengan Maya untuk bersaing sebagai calon pemeran drama besar ”Bidadari Merah”.

Chigusa Tsukikage

Ia adalah guru akting Maya. Di antara mereka berdua memiliki ikatan kepercayaan yang kuat. Dahulu Chigusa adalah seorang aktris besar yang terkenal di Jepang. Pada suatu hari ia mengalami kecelakaan pada saat pementasan drama. Lampu panggung jatuh menimpanya dan membuat wajahnya terbakar hingga meninggalkan luka, yang menyebabkan ia meninggalkan dunia akting. Ia mendesak ibu Maya untuk menyerahkan Maya padanya agar dapat menjadi aktris hebat di bawah bimbingannya.

Chigusa mempunyai kesehatan yang memburuk, sehingga harus di rawat di Rumah Sakit beberapa kali. Namun, ia adalah wanita yang memiliki keinginan kuat dan pantang menyerah dalam membimbing Maya agar menjadi penerusnya dan dapat bersaing dengan Ayumi untuk mendapat hak peran ”Bidadari Merah” yang kebetulan hak pementasannya saat itu hanya dimiliki Chigusa. Ia selalu berupaya keras melawan Masumi Hayami dan ayahnya yang berupaya merebut hak pementasan ”Biadadari Merah”.

Masumi Hayami

Masumi Hayami adalah seorang pebisnis sukses yang handal, penerus Presiden Direktur Daito Entertainments. Ia mempunyai ambisi besar untuk memperoleh hak pementasan “Bidadari Merah” dari Chigusa Tsukikage. Ia selalu berupaya merebutnya dengan segala cara licik, bahkan mencoba menjatuhkannya sehingga Chigusa kehilangan sekolah akting yang dimilikinya.

Namun pada saat ia menonton pertunjukan drama Maya, yang berperan menjadi “Beth” di Little Woman, Masumi sangat terkesan akan keinginan kuat dan pantang menyerah Maya pada akting. Karena selama pementasan itu, Maya bahkan sedang mengalami demam tinggi. Masumi mengirimkan “Mawar Ungu” pada Maya secara rahasia, bahkan di setiap pementasannya. Selain itu ia sering menolong Maya dengan berbagai cara (termasuk secara finansial) saat gadis yang dikaguminya itu mengalami kesulitan.

Bagi Maya, Masumi adalah fans rahasia yang selalu disebutnya sebagai “Si Mawar Ungu”. Ia merupakan sosok penolong bagi Maya, karena ia adalah penopang semangat Maya selama ini.

Disisi lain, Masumi selalu berlaku sinis bahkan kejam di hadapan Maya untuk menutupi identitasnya sebagai “Si Mawar Ungu”, bahkan berupaya mengingkari ketertarikannya pada Maya. Sosok luar Masumi yang dingin dan kejam, diakibatkan kematian ibunya saat ia masih kecil dan akibat peristiwa penculikannya, serta hubungan yang buruk dengan ayahnya, Eisuke, yang tidak pernah memperdulikan dirinya juga ibunya dan hanya terobsesi pada sosok “Bidadari Merah” yang diperankan Chigusa. Padahal Eisuke adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian si pencipta drama “Bidadari Merah” yang juga kekasih Chigusa.

Tsunami-Tsunami Besar Dalam Sejarah


  • Gelombang raksasa paling tua yang pernah diketahui akibat gempa di laut, yang diberi nama "tsunami" oleh orang Jepang dan "hungtao" oleh orang Cina, adalah yang terjadi di Laut Tengah sebelah timur pada tanggal 21 Juli 365 M dan menewaskan ribuan orang di kota Iskandariyah, Mesir.

  • Ibukota Portugal hancur akibat gempa dahsyat Lisbon pada tanggal 1 November 1775. Gelombang samudra Atlantik yang mencapai ketinggian 6 meter meluluhlantakkan pantai-pantai di Portugal, Spanyol dan Maroko.

  • 27 Agustus 1883: Gunung berapi Krakatau di Indonesia meletus dan gelombang tsunami yang menyapu pantai-pantai Jawa dan Sumatra menewaskan 36.000 orang. Letusan gunung berapi tersebut sungguh dahsyat sehingga selama bermalam-malam langit bercahaya akibat debu lava berwarna merah.

  • 15 Juni 1896: "Tsunami Sanriku" menghantam Jepang. Tsunami raksasa berketinggian 23 meter tersebut menyapu kerumunan orang yang berkumpul dalam perayaan agama dan menelan 26.000 korban jiwa.

  • 17 Desember 1896: Tsunami merusak bagian pematang Santa Barbara di California, Amerika Serikat, dan menyebabkan banjir di jalan raya utama.

  • 31 Januari 1906: Gempa di samudra Pasifik menghancurkan sebagian kota Tumaco di Kolombia, termasuk seluruh rumah di pantai yang terletak di antara Rioverde di Ekuador dan Micay di Kolombia; 1.500 orang meninggal dunia.

  • 1 April 1946: Tsunami yang menghancurkan mercu suar Scotch Cap di kepulauan Aleut beserta lima orang penjaganya, bergerak menuju Hilo di Hawaii dan menewaskan 159 orang.

  • 22 Mei 1960: Tsunami berketinggian 11 meter menewaskan 1.000 orang di Cili dan 61 orang di Hawaii. Gelombang raksasa melintas hingga ke pantai samudra Pasifik dan mengguncang Filipina dan pulau Okinawa di Jepang.

  • 28 Maret 1964: Tsunami "Good Friday" di Alaska menghapuskan tiga desa dari peta dengan 107 warga tewas, dan 15 orang meninggal dunia di Oregon dan California.

  • 16 Agustus 1976: Tsunami di Pasifik menewaskan 5.000 orang di Teluk Moro, Filipina.

  • 17 Juli 1998: Gelombang laut akibat gempa yang terjadi di Papua New Guinea bagian utara menewaskan 2.313 orang, menghancurkan 7 desa dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

  • 26 Desember 2004: Gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter dan gelombang laut raksasa yang melanda enam negara di Asia Tenggara menewaskan lebih dari 156.000 orang.

    Sumber :
    www.harunyahya.com